Sabtu, 18 Mei 2013

Lost In Love




Kalo untuk pemilihan  judul sich, aku akui ini adalah “Plagiat” dari sebuah judul lagu yang lagi aku sukai banget. Biarpun ini dari  korea tapi maknanya itu mendunia hehehehe. Terbesit dari sebuaha cerita yang nyata, yang bisa dipastikan kebenarannya, tentang seseorang yang berjiwa professional, dan apa ya kita menyebutnya???? Emm,,,  anggap saja seseorang itu sangat bijksana, mmapu menyingkirkan perasaan pribadinya untuk melihat seorang bahagia dan atas jiwa profesional nya yang tidak ada hubungan dengan masalah perasaannya. Mungkin aku tidak melihat secara langsung, tapi cerita ini legal kok, dari sumber terpercaya dan sudah ijin pastinya pada yang memiliki. Mungkin tidak melihat langsung bagaimana kejadiannya, tapi yang jelas disini ada hal menarik bukan untuk disimak tapi lebih kepada untuk diambil hikmah dalam ceritanya.
Menurut cerita dia adalah seorang laki-laki yang bekerja sama dengan si perempuan, dari membangun semua dari nol sampai apa yang dilakukannya sukses. Waktu awal kerjasama si laki-laki (Anggap saja dia ADI) sudah mengetahui bahwa si perempuan (Anggap saja dia Mei) telah memiliki pacar, seusia Adi. Tapi tetap saja batasan sebagai kakak adik saja yang menjadikan dia seperti “OK, semua baik-baik saja, kita adalah kakak adik”, jadi kedekatan mereka hanya sebatas kakak adik. Mungkin karena terbiasa bersama satu sama lain, mereka sering dipekerjakan bersama. Entah karena apa, nampun mungkin pengaruh omongan banyak orang yang mengatakan mereka pacaran, atau apalah yang membuat pacar si Mei memutuskan hubungan. Ok, Hubungan yang gak bisa dipertahankan, mana mungkin dapat dipertahankan (maksudnya????). Setelah putus itu tidak perlu menunggu waktu lama Mei kembali menemukan kekasih barunya, sekitar 6 bulan bersama, mereka harus mengakhirinya juga, kerena Mei merasa tak cocok lebih dalam. ( Yang sedikit menyakitkan, ternyata 2 Mantan Mei ini, si Adi kenal hlo, bahkan akrab abis, dan kalo lagi istirahat si Adi sering nemenin mereka berdua ngobrol, berasa jadi obat nyamuk gak sich tu Adi).
Setelah putus, Mei cukup lama menjomblo. Selama Mei dalam posisi jomblo, otomatis hubungan Mei dan Adi sebagai kakak adik semakin dekat. Waktu kerja mereka hampir setiap hari bersama, istilah kata, dari berangkat samapai pulang cuma 3 jam mereka gak bersama. Selama kesendirian mereka masing-masing, mereka layaknya pasangan baru, bagaimana tidak mereka selalu menyempatkan untuk ngambil gambar satu sama lain, mereka merasa dunia milik sendiri gitu, Tu photo di aploud-aploud gitu, tanpa sensor atau tanpa edit-an dan seperti bukan kakak adik semata. Senyum satu sama lain, melakukan hal menarik lain (Always bersama). Kalo orang awam mungkin menyikapi seperti ini “Mungkin tu Mei putus gara-gara si pacar cemburu liat kedekatan mereka”. Tapi bodo amat itulah mereka yang selalu cocok dengan kegiatan mereka. Hampir 5 Bulan mereka bertahan dengan kesendirinnya. Kalo di total hampir 1 tahun mereka bersama dalam waktu, bohong kalo salah satu diantara mereka tidak memiliki rasa pada yang lain, bagiamana tidak (aku aja yang Cuma beberapa bulan bisa suka ma orang gara-gara duduk bersebelahan) apalagi mereka yang hampir setiap hari harus bertatap muka 12 jam. Tapi entah apa yang dipikirkan satu sama lain, mereka tak segera jujur tentang perasaanya, tiap ditanya Cuma bilang “ Kita tu dah kayak Kakak Adik, jadi gak usah berlebihan lah”. Tapi sorot mata mereka itu, ciri-ciri orang yang lagi jatuh cinta itu bisa ditebak kali mbak, mas…….
Setelah bersama, ada seorang, bisa dikatakan pegawai baru disitu, mungkin justru dia jarang bersama dengan Mei atau Adi, karena penempatan lokasi kerjapun mereka berbeda, tapi mungkin karena si cowok ini /(Anggap aja Tomi) lebih berani ngomong yang juur dan pendekatanya pun tanpa ada rasa malu-malu, bisa dikatakan dialah yang memenangkan hati Mei. Ya, setelah kebersamaan mereka di berapa tempat dipergoki rekan yang lain, mereka akhirnya membicarakan hal yang sebenarnya tentang mereka yang uda pacaran.
Anggap cerita tentang Mei ini selesai, sekarang bagaimana nasib Adi???????
Dia adalah orang yang sangat menghargai hati orang terdekatnya. Dia tegar sekali, jujur saja Adi pernah menyatakan “Ada kemungkinan aku tertarik pada Mei, Siapa juga yang gak tertarik sama Mei, dia anak baik, cantik, pokoknya rata-rata laki yang normal pasti suka deh sama Mei”. Benar aja, banyak hal mereka lakukan berdua dan jam mereka selalu bersama wajar jika anggapan yang ia utarakan jadi kenyataan. Seperti pepatah jawa bilang “Tresno jalaran soko Kulino”. Mungkin diantara mereka berdua Adi lah yang menyimpan rasa, anggap saja Mei hanya menganggap sebagai kakak adik. Tapi tetap saja, dalam setiap kerjasama tanpa didasari rasa cocok satu sama lain mana mungkin mereka bisa memenangkan hati banyak orang dengan kerja mereka yang bagus. Tapi apa daya Jika benar Adi memang suka, pasti rasanya dia ingin keluar dari pekerjaannya dan menjalani hidup jadi orang biasa yang tak lagi melihat Mei, jelas itu lebih baik daripada musti bekerja sama dan melihat Mei tiap hari dengan kekasih barunya.
Tapi Adi adalah orang yang bijaksana, nyatanya di beberapa kesempatan dia selalu tegar melihat Mei dan Tomi bersama. Satu kesempatan, mereka bertiga duduk disanduingkan saat ada acara kumpul bersama, tepatnya ulangtahun Mei, kalo boleh dikatakan potongan kue pertama diberikan pada Adi, entah pa maksudnya hanya untuk mengambangkan hati Adi dan Tomi, menyenagkan hati para sahabat yang tentu lebih condong jika Mei bersama Adi, potongan kue itu untuk seseorang yang uda dianggap sebagai kakak, atau Mei sebenarnya suka dan berharap dengan kue itu Adi mau menyatakan perasaanya. Entahlah itu yang terjadi, Tetap saja Adi selalu berusaha tersenyum, menjalani pekerjaan layaknya mereka tetap rekan kerja yang sama sekali tidak ada perasaan satu sama lain. Tapi mana mungkin hati itu tidak terluka, biasanya jika istirahat Mei dan Adi selalu bersama membicarakan hal-hal yang mereka sendiri juga yang tahu, kini Adi mungkin memilih sendiri dan bersenda gurau dengan kawan yang lain, ya ketimbang musti istirahat diseberang orang yang lagi kasmaran, Cuma jadi obat nyamuk, atau jadi orang mlongo yang Cuma bisa liat mereka mesra. Itu pilihan.
Contoh kebijakan yang sangat sempurna “ Ya, Mei cantik, Tomi juga cakep, mereka cocok lah”. Ketika ditanya cemburu kah dia??? “ Aku, Cemburu ??? Apa sich???”, ya silahkan mulutmu berkata seperti itu tapi mata dan cara bicara itu tidak akan bisa berbohong tetap saja Adi seperti punya luka yang dia gak mau berbagi pada orang lain. Dia memilih menyimpan itu sendiri, entah sampai kapan. Selalu tersenyum, dan selalu professional. Itulah Adi dengan kesederhanaan cara berfikirnya  tentang jodoh.  Dan selalu jika ia tidak bersama maka tidak akan berjodoh, walaupun separuh waktu dihabiskan berdua.
Tugas para sahabat yang ada di lokasi kejadian (Kayak pembunuhan aja) ya tinggal menghibur dan menjadi saksi seberapa bertahan mereka satu sama lain. Yang pasti jelas ini tidak akan enak untuk Adi yang mulai membiasakan diri menerima hadirnya orang ke tiga dihubungan mereka. Terlebih lagi Mei pernah berujar bahwasanya “Kak Adi, tu uda aku anggap sebagai kakak sendiri, aku sering curhat tentang masalah mantan-mantan ke dia, karena aku gak ada kakak cowok, jadinya asik-asik aja sich”. Bayangkan saja seandainya Mei habis jalan-jalan trus dibeliin kalung atau gelang, besoknya ia cerita “ Nich kak aku habis dibeliin kalung ma tomi, bagus ya kak”. Langsung Mak jleb gitu ye si Mei, ya bayangkan saja apa reaksi Adi (Tu kalo bisa nangis nangis deh tu, gulung-gulung sambil, ngrampas tu kalung dibuang ke sungai amazon, biar gak da yang ambil, kalo ambil pun, biarin tomi yang ambil, biar digigit Anakonda. Hahaha….. hidup bahagia deh tu Mei sama Adi   (Ini ma scenario dari ku….. hahahah otak kriminalnya masuk). Tapi itulah yang terjadi meyakitkan itu pasti.
Cerita diatas sebenarnya sederhana sekali, banyak kesimpulan yang bisa diambil sedikit banyaknya :
1.      Kalo memiliki rasa suka segeralah diomongin satu sama lain. Terlebih lagi jika waktu yang mmebuat kalian bertemu setiap waktu, barangkali saja tidak hanya kamu yang merasakan hal itu.
2.      Jodoh itu selalu ada di tangan Tuhan, gak ada yang bisa memaksa dia datang dan pergi, kelak kalo memang mereka pasangan yang baik maka akan bertemu dalam kesempatan yang tidak akan di duga oleh siapapun.
3.      Ya, tetap tersenyum adalah hal yang terbaik dalam menghadapi masalah, memang tidak akan mengembalikan masalah ke semula. Tapi setidaknya dengan tersenyum melihat hal yang sejujurnya mengganggu perasaan kita, setidaknya beabn itu tidak menimbulkan dendam berkepanjangan dan pasti kita siap untuk menatap masa depan.
Hidup selalu penuh kejutan. Kisah Adi adalah kisah nyata bagaimana, perasaan itu adalah hal yang labil, bisa berpindah sewaktu-waktu. Semoga bisa diambil sedikit hikmah di dalamnya.


16 Mei, 2013

Sumber : Retno Widyastika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar