Sabtu, 18 Mei 2013

You Know The Meaning Of Sahabat????




Hah, akhirnya kembali menulis lagi, setelah mampet gak ada ide.  Mulanya kisah ini niatnya gak mau ditulis, tapi tak apalah sekedar tahu dan saling mengetahui (hah….. apa maksudnya????).
Sebuah pertemuan memang harus mau diakhiri dengan perpisahan (tuh kan galau lagi). Walau singkat setidaknya pertemuan selalu meninggaakan kisah dibalik layar (behind The Scane). Sedikit, panjangnya kisah itu selalu baik bila dilupakan, tapi gak lazim juga kalau mudah untuk dilupakan. Seperti masa sekolah, kala pertama bertemu pasti masih pada malu-malu kucing gitu, lama-lama akrab satu sama lain, tapi endingnya tetap saja harus terpisah kembali lantaran harus lulus dari bangku pendidikan. (gak lulus juga gak papa, kalau mau ketemu terus) hehe…. Dan percaya atau tidak kisah selama TK, SD, SMP, SMA pasti selalu berbeda satu dengan lainnya, yang sama ya Cuma awal ketemun aja, yaitu  manakala kita masih sendiri gak ada teman, bahasa jawanya sich unal-unul gitu disekolah.
Saat TK, masih yang gak punya malu satu sama lain, sama anak cowok atau sebaliknya, masih gak malu buat pulang bareng kalo belum dijemput, trus ada sungai mampir bentar deh di sungai,  main air, nangkep ikan, cari belut dll (ini curhat si penulis, ) ntar kalo uda ketahuan yang jemput diomelin “Tuh kan, disuruh tunggu gak mau, malah main di sungai kayak gini, sama anak laki-laki lagi, haduh, uda ayo pulang, pakek tuh bajunya” (jaman dulu gak malu kali mandi bareng gitu, apalagi mandi di kali hehhe , coba sekarang hahahahahaha gak usah ketawa).  Sebenarnya kalo dipikir buat apa juga nangkep ikan atau belut, paling Cuma dapat satu atau dua ekor, namanya anak TK, buang ingus aja mungkin masih dibantu … (ih….).
Setelah TK selalu pindah aliran (bukan aliran sesat) yaitu ke SD, disini beda lagi, mungkin lebih agak sedikit malu-malu sedikit paham bedanya cewek sama cowok (ya iyalah, yang cewek pake jilbab, yang cowok masak juga pakek jilbab). Namun biasanya mulai kelas 4 sampai 6 bergaul sama cowok itu harus biar ada temen jahil gitu, Kadang cinta pertama muncul di sini juga, disebutnya sich ‘Cinta Monyet’. Biasanya disini kita uda butuh yang namanya teman dekat, sahabat walau belum paham betul apa itu sahabat, yang penting bisa buat temen curhat temen jajan, bisa buat nirun kalo ada PR belum dikerjakan, trus bisa buat komplotan kalo lagi ulangan. Kalo di SD mungkin temen tu yang bisa diajak mampir di sungai, main jungkat-jungkit, plorotan, temen nyanyi “Bebek Adus Kali” mereka yang disuurh jadi penari latarnya”
Setelah SD, ini mungkin tahap sulit nomor satu ya kalo di ilmu pendidikan sich, rintangan yang ringan menuju sedang (maksudnya apa sich????). Disini setidaknya 50% persen dari prosentase kenakalan yang jumlahnya 100% mulai dikenal. Mulai kenal yang namanya pacaran, minum (yang jelas bukan minum es, atau air putih dan sekutunya), ngrokok, nongkrong, malak anak orang dll kenalakalan yang masih dibatas wajar lah. Yang masih sama adalah masa awal, ya masih tetap dengan malu-malu kucing, seakan uda lupa aja kalau kayaknya uda pernah juga dulu waktu SD. Tapi di SMP seenggaknya pikiran kita menjadi agak sedikit dewasa sedikit (sedikit banget), bagaimana kita uda mengerti yang namanya nabung (motivasi nabung sich biasanya, buat beli HP, kaio buat pacar dll) apapun motivasinya yang pasti setidaknya gak buat beli BP (mainan Barbie yang unyu-unyu itu). Disini kita sedikit bisa memilih mana teman yang baik dan yang tidak yang jelas sudah mulai mengerti arti kata sahabat, yang dulunya Cuma diartikan sebagai teman jajan, yang sekarang mungkin lebih ke teman yang bisa jaga rahasia, enak di ajak sharing ya sedikit lah kesan Cuma buat komplotan dalam hal belajar hahahahaha. J
Namun, ini adalah posisi yang rentan juga, karena biasanya seusia SMP adalah usia yang KEPO, mau tau aja hal-hal yang gak dikenalkan oang tua. Sedikit aja salah masuk ke dalam lubang, tentu tinggal pilih, lubang yang hanya ada tanah atau lubang yang uda buat naruh sampah (bau, ada lalernya gitu). Salah sedikit saja jadi kenal deh tu yang namanya rokok, pacaran dll. Biasanya mereka kenal pacaran adalah untuk sekedar nampang menunjukkan bahwa “ Nich liat gue punya cewek, gua itu laku tau…” tapi sedikit yang mereka tahu bahwa pacaran itu butuh hal yang bisa membawa kita ke masa depan yang paling bagus tentunya. Saling menyemangati satu sama lain ketika harus bertarung melawan UN pun sudah mulai terlihat.
Ok, lupakan masa anak- anak itu, ini adalah fase terakhir dalam penyembuhan (DBD kale….). Maksudnya ini adalah fase yang menurutku fase panjang, melelahkan, tapi penentu masa depan, ini adalah fase terakhir kita di temani dan selalu dilindungi oleh sosok guru. Masih sama saat awal masuk, akan terlihat berbeda saat kita bertemu dengan mungkin  orang yang lebih kasar dalam arti kehidupannya, manakala dia sudah mengenal dunia buruk di SMP, yang belum bisa ia tinggalkan, yang lalu dibwa di SMA, karena merasa sendiri mereka mengajak satu sama lain, ibaratnya (ada temennya kalo lagi di keroyok orang). Sebenarnya, masa-masa itu akan terlihat saat masuk kelas ke dua. Disana kita uda mengenal persahabatan dengan hal yang baik serta persahabatan dengan hal yang buruk. Disini juga menyatukan kepala yang dibawa berbeda dari masa lalu masing-masing, yang mulanya jelek ketika disini bertemu dengan yang masa lalunya buruk juga, maka harus ada satu atau dua orang yang berkepribadian baik untuk setidaknya menjadi pengingat atau penasihat. Disini mereka sudah sangat mengerti peran satu sama lain termasuk peran sosok seorang sahabat yang bukan lagi berperan sebagai teman curhat, teman jajan, teman komplotan ulangan, dan hal yang terpikirkan saat masa sekolah dulu. Kini sosok seorang sahabat adalah sebagai rambu lalu lintas (kalo di jalan raya, ya penunjuk arah ke solo, sukoharjo, klaten, jogja dll, penunjuk belok kanan- kiri, penunjuk batas kecepatan dll). Tapi bukan itu, rambu itu adalah seseorang yang menunjukkan kita dan pasti tidak akan membuat kita celaka, mereka kini berperan ganda, tak lagi hanya penampung curhatan, tapi penampung air matamu, penampung peluh dll., mereka memperbaiki sebuah kerusakan yang uda lama tak tersentuh, mereka menjaga agar tak lagi terulang. Mereka punya tangan yang tak dimiliki orang lain, atau teman biasa. Tangan seorang sahabt pnya miracle didalamnya. Mereka bisa mengajak mata ke mata, hati ke hati sehingga tak ada lagi yang namanya penasaran pada hal-hal yang gak layak.
Namun itu adalah tergantung bebrapa hal, bagaimana ia memandang arti sahabat sesungguhya. Saat masa ini lah betapa pentingnya memiliki sahabat dan disini sebuah pemikiran masa depan sudah terpikirkan, tentang dengan apa kelak dia makan, dengan siapa kelak mereka menghabiskan masa hidup (cie….cie….cie) serta bagaimana dia bisa melawan masa depan yang tentunya makin sulit. Lagi dan lagi peran sahabat sangatlah penting disini. Jika dulu pikiran anak-anak sekarang mereka sedikit berpikir tentang kedewasaan.
Memang selama sekolah kita sangat mengenal arti sahabat, tapi sahabat sepeti apa yang layak dikenang. Jujur saja di SD, SMP, SMA, selalu aku memiliki sahabat. Ya aq menyebutnya sebagai sahabat. Tapi ketika masa ke masa telah berlalu kata sahabat itu apa masih ada, ketika kita masuk bangku SMP, sahabat yang mulanya ada di SD, sekarang bukan lagi sahabat Karena tak lagi seperti dulu, sama halnya ketika di SMA. Namun begitu aku merasakan bagaimana sahabat yang sesungguhnya, kini sampai aku bertemu di kehidupan selanjutnya pun mereka yang ku temui di SMA akan tetap jadi sahabat. Mudah saja, “SAHABAT ADALAH ORANG YANG TAK PERNAH LUPA SATU SAMA LAIN, SETIAP ADA HAL SAHABAT ADALAH ORANG YANG PASTI TAHU SUSAH SEDIH SENANG HATI KITA” . Itu pernah aku baca dalam sebuah buku, tapi itu terlihat setelah masa sekolah berakhir, masih tidak mereka mengecamkan satu sama lain, secara kalo uda pindah pasti temennya juga pindah. Dan selalu ketemu lingkungan baru selalu menyebut “KAMU SAHABAT KU”. Setelah itu alasan waktu lah yang tak lagi bisa menyambung kata “Sahabat” itu. Tapi sahabat yang sesungguhnya adalah mereka yang bisa mengesankan, bahkan setelah lama tak jumpa mereka masih bersama, masih menghadapi masalah bersama sama. Itu adalah sahabat real…
Sebenarnya cerita ini dibuat untuk menunjukkan arti sahabat sesungguhnya, mana yang benar-benar sahabat lahir dan batin, mana yang hanya sekedar teman ngobrol sharing hal-hal penting.  Bahwa sangat mudah mengeluarkan kata sahabat, menemukan, tapi sulit ketika harus mengikatnya sampai beberapa tahun peripsahan yang akan datang.
Aku sendiri merasa bahwa sahabat adalah yang aku miliki sekarang “SILUMAN” itu bukanlah  sahabat  sekedar sharing, kami mengenal secara tidak sengaja, pernah ku ceritakan bagaimana saat dulu kita sama sekali tak menganal satu sama lain, sampai pada akhirnya hal yang tidak kita ingat sampai sekarang bagaimana tiba-tiba kita bisa bersatu. Sebetulnya masa sulit ketika kelas 1 SMK, saat aku harus menjadi satu-satunya orang yang tahu akan sebuah hal, yang gak layak. Karena belum bisa menceritakan pada yang lain, mulanya kami berpikir cukup kita berduayang tahu, karena mereka pasti akan marah, Antara setuju atau tidak, antara dosa kah atau hal lain kah yang akan ku dapatkan nanti. Saat itulah saat yang sangat sulit, ketika aku harus menguatkan hati mereka, aku piker saat itu aku bisa menguatkan sendiri tanpa bantuan yang lain, tapi masa itu adalah saat masa yang sulit yaitu masa dimana semua menjauh dan menyalahkan keadaan. Tapi saat aku sudah tidak mampu menangani sendiri, aku tidak bisa berdiri sendir merekalah yang membuat semua terasa akan baik-baik saja, hingga kami mampu menghadapi masa-masa sulit itu. Hingga sebuah kesalahan lagi dan lagi hadir, saat itu kita berpikir “bodohnya kita yang tidak bisa membaca arah semua ini”. Walau kita tidak bisa mencegah kesalahan itu, yang lagi dan lagi berakhir fatal, maka saat itulah lagidan lagi kami mampu menguatkan sat sama lain, tidak meningglakan satu sama lain dalam masalahnya sendiri. Terus menguatkan hingga tak ada lagi yang rubuh. Ya, hingga sekarang adalah mereka yang terus hadir dalam setiap kesempatan, dan walau jarak kita masih jauh, sebuah hal yang butuh penguatan bersama masih bisa kita lakukan. yang jelas, kekuatan persahabatan itu melebihi segalanya.
Cek-Cok itu biasa karena kita dan pola pikiran kita berbeda. Iri satu sama lain adalah juga hal yang biasa, yang luar biasa adalah saat kita menyatukan segala itu menjadi satu hal yang tak terbayangkan.
Semoga motivasi yang aku tulis bisa berguna, maaf bila memang ada hal yang layakanya tidak di simak. Yang pasti ini untuk seluruh orang yang memiliki sahabat. Ingat genggam mereka sekuat mungkin, jangan lepaskan walau 1 detik, karena begitu kehilangan mereka maka saat itulah kamu akan selalu merasa sendiri. Tentunya yang real sehabat. Satu hal lagi sahabat itu gak bisa diganti dengan hal lain, dia bukan girl band / boy band yang jika salah satu personilnya pergi maka akan ada personil penggantinya. Sahabat itu sesulit apapun ia untuk disatukan kembali tetaplah dia sahabat. Karena gak akan ada yang menjamah bagian sahabat yang hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar